Manado - Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengakui wilayah pantai kawasan Taman Nasional Bunaken (TNB) telah menjadi idola bagi para penyelam dunia. Pengakuan itu disampaikannya saat membuka pencanangan “Save Bunaken 2016” dan Bersih-Bersih Pantai di muara sungai Tondano Kuala Jengki Manado, Jumat (29/04/2016).
“Para penyelam dunia seakan belum merasa puas apabila mereka belum menyelam di pantai laut Bunaken,” kata orang nomor satu di Sulut ini.
Namun lokasi objek wisata kebanggaan warga Nyiur Melambai ini, kini tak luput menjadi sorotan wisatawan karena sudah tercemar dengan berbagai jenis sampah.
“Tapi hari ini lewat kegiatan bersih-bersih pantai, tentu semakin melengkapi semangat kebersamaan dan kecintaan lingkungan serta tanggungjawab kebersihan sehingga Bunaken kembali menjadi bersih, sekaligus melalui Save Bunaken 2016 komitmen kami (Olly-Steven) membangun Sulut lewat pariwisata akan memajukan Bunaken,” terang Dondokambey.
Gubernur mengungkapkan, kawasan Taman Nasional Bunaken merupakan kawasan pelestarian alam yang telah ditetapkan langsung melalui SK Menterti Kehutanan RI No. 730/Kpts-II/1991 Tanggal 15 Oktober 1991 dengan luas mencapai 89.065 Hektar dengan potensi keanekaragaman hayati yang tinggi memegang tiga fungsi strategis dalam konteks pembangunan daerah dan bangsa yakni sebagai fungsi pelestarian keanekaragaman hayati pesisir dan laut, mendukung kehidupan dan penghidupan masyarakat setempat serta untuk pengembangan pariwisata alam.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sanny Parengkuan, selaku ketua panitia pelaksana menyebutkan, kegiatan itu diikuti seluruh ASN Pemprov Sulut, ASN Pemkot Manado, Unsur TNI/Polri serta LSM peduli lingkungan. Kegiatan ini akan berlangsung setiap bulan. Sedangkan tujuannya untuk mendorong masyarakat supaya berperan aktif dalam mengurangi terjadinya pencemaran dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga wilayah pesisir.
“Sementara agenda kegiatan meliputi rehabilitasi transplantasi terumbu karang yang sementara dilaksanakan di Bunaken, penanaman mangrove, aksi bersih pantai, sosialisasi dan kampanye sadar bersih lingkungan kawasan pesisir pantai laut dan pemberian perahu pengangkut sampah kepada forum masyarakat peduli TNB melalui DTNB,” tukas Parengkuan.(tim)
“Para penyelam dunia seakan belum merasa puas apabila mereka belum menyelam di pantai laut Bunaken,” kata orang nomor satu di Sulut ini.
Namun lokasi objek wisata kebanggaan warga Nyiur Melambai ini, kini tak luput menjadi sorotan wisatawan karena sudah tercemar dengan berbagai jenis sampah.
“Tapi hari ini lewat kegiatan bersih-bersih pantai, tentu semakin melengkapi semangat kebersamaan dan kecintaan lingkungan serta tanggungjawab kebersihan sehingga Bunaken kembali menjadi bersih, sekaligus melalui Save Bunaken 2016 komitmen kami (Olly-Steven) membangun Sulut lewat pariwisata akan memajukan Bunaken,” terang Dondokambey.
Gubernur mengungkapkan, kawasan Taman Nasional Bunaken merupakan kawasan pelestarian alam yang telah ditetapkan langsung melalui SK Menterti Kehutanan RI No. 730/Kpts-II/1991 Tanggal 15 Oktober 1991 dengan luas mencapai 89.065 Hektar dengan potensi keanekaragaman hayati yang tinggi memegang tiga fungsi strategis dalam konteks pembangunan daerah dan bangsa yakni sebagai fungsi pelestarian keanekaragaman hayati pesisir dan laut, mendukung kehidupan dan penghidupan masyarakat setempat serta untuk pengembangan pariwisata alam.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sanny Parengkuan, selaku ketua panitia pelaksana menyebutkan, kegiatan itu diikuti seluruh ASN Pemprov Sulut, ASN Pemkot Manado, Unsur TNI/Polri serta LSM peduli lingkungan. Kegiatan ini akan berlangsung setiap bulan. Sedangkan tujuannya untuk mendorong masyarakat supaya berperan aktif dalam mengurangi terjadinya pencemaran dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga wilayah pesisir.
“Sementara agenda kegiatan meliputi rehabilitasi transplantasi terumbu karang yang sementara dilaksanakan di Bunaken, penanaman mangrove, aksi bersih pantai, sosialisasi dan kampanye sadar bersih lingkungan kawasan pesisir pantai laut dan pemberian perahu pengangkut sampah kepada forum masyarakat peduli TNB melalui DTNB,” tukas Parengkuan.(tim)