Manado - Pelecehan seksual terhadap kaum perempuan yang akhir-akhir ini marak terjadi di Kota Manado yang kebanyakannya terjadi terhadap anak dibawah umur nampaknya menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Manado, dalam hal ini Walikota Manado, GS Vicky Lumentut.
Menurut Lumentut saat diwawancarai manadoberita.com, pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan aksi biadab dan tak berperikemanusiaan. Dimana, perempuan adalah kaum yang perlu perlindungan, bukan sebaliknya dan hanya dijadikan pemuas hawa nafsu sesaat.
Untuk itu, perlunya antisipasi sejak dini untuk penanganan kejahatan seksual terhadap perempuan terlebih anak dibawah umur. Cara jitu untuk menghindari kekerasan tersebut menurut Lumentut adalah memberikan pendidikan seks sejak dini terhadap anak.
Hal yang dimaksud adalah dengan menerapkan pendidikan secara formal seks yang diterapkan melalui kurikulum. Dengan adanya sistem seperti ini secara otomatis para kaum perempuan akan lebih memahami lagi apa itu seks, termasuk segi positif dan negatifnya.
“Kami akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan bagimana caranya memasukan mata pelajaran tentang seks usia dini. Perlu garis bawahi bahwa bukan dinilai dari segi negatif adanya kurikulum tentang seks, melainkan inilah cara pencegahan terbaik agar nantinya tidak akan timbul kejahatan seksual terhadap perempuan,” ungkapnya.
Senada dikatakan personil DPRD Manado, Wahid Ibrahim. Menurutnya, dengan adanya mata pelajaran tentang pengenalan seks, maka akan menambah wawasan bagi para pelajar tentang tata cara termasuk pencegahan seks dini serta mengetahui dampak dari sisi negatif maupun posotif.
“Apalagi seks dibawah umur, bahanya pasti akan lebih fatal. Olehnya ke depan kami DPRD akan mencoba menerapkan sistem kurikulum seks bagi pelajar usia dini bersama-sama dengan pemerintah dalam dal ini dinas pendidikan. Nanti format dan metodenya akan di bicarakan dengan pemerintah setempat,” tuturnya.(tim)
Menurut Lumentut saat diwawancarai manadoberita.com, pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan aksi biadab dan tak berperikemanusiaan. Dimana, perempuan adalah kaum yang perlu perlindungan, bukan sebaliknya dan hanya dijadikan pemuas hawa nafsu sesaat.
Untuk itu, perlunya antisipasi sejak dini untuk penanganan kejahatan seksual terhadap perempuan terlebih anak dibawah umur. Cara jitu untuk menghindari kekerasan tersebut menurut Lumentut adalah memberikan pendidikan seks sejak dini terhadap anak.
Hal yang dimaksud adalah dengan menerapkan pendidikan secara formal seks yang diterapkan melalui kurikulum. Dengan adanya sistem seperti ini secara otomatis para kaum perempuan akan lebih memahami lagi apa itu seks, termasuk segi positif dan negatifnya.
“Kami akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan bagimana caranya memasukan mata pelajaran tentang seks usia dini. Perlu garis bawahi bahwa bukan dinilai dari segi negatif adanya kurikulum tentang seks, melainkan inilah cara pencegahan terbaik agar nantinya tidak akan timbul kejahatan seksual terhadap perempuan,” ungkapnya.
Senada dikatakan personil DPRD Manado, Wahid Ibrahim. Menurutnya, dengan adanya mata pelajaran tentang pengenalan seks, maka akan menambah wawasan bagi para pelajar tentang tata cara termasuk pencegahan seks dini serta mengetahui dampak dari sisi negatif maupun posotif.
“Apalagi seks dibawah umur, bahanya pasti akan lebih fatal. Olehnya ke depan kami DPRD akan mencoba menerapkan sistem kurikulum seks bagi pelajar usia dini bersama-sama dengan pemerintah dalam dal ini dinas pendidikan. Nanti format dan metodenya akan di bicarakan dengan pemerintah setempat,” tuturnya.(tim)