MANADO – Apakah pulau Bangka di kecamatan likupang timur
kabupaten minahasa utara (Minut) akan menjadi area wisata ataukah area
pertambangan nampaknya masih menjadi teka teki, pasalnya panitia khusus (Pansus)
Zonasi DPRD Sulut pun yang diharapkan menjadi filter akhir daerah untuk
menghentikan langkah PT Mikgro Metal Perdana (MMP) merubah pulau indah ini
menjadi daerah pertambangan bijih-besi terkesan plin-plan.
Pansus Zonasi yang beranggotakan beragam keterwakilan fraksi
yang menjadi perpanjangan tangan partai mencoba melakukan manuver politik yang
terlihat sepertinya mencoba menghentikan PT MMP dan menyelamatkan Pulau Bangka
namun masih tak optimal karena pada akhirnya pulau bangka kembali ditentukan
oleh pemerintah pusat.
Fraksi PDI-P dan Fraksi Gerindra sejak awal pembahasan,
begitu getolnya menunjukan sikap pembelaan terhadap pulau Bangka dengan
mengharuskan pulau tersebut sebagai daerah wisata bertolak belakan dengan ketua
pansus Edwin Lontoh dari fraksi Demokrat dan Sekertaris Pansus Edison Masengi
dari fraksi golkar.
Dalam pembahasan akhir oleh Pansus Zonasi pada beberapa
waktu lalu kembali memutuskan menyerahkan keputusan akhir kepada Direktorat
Jenderal Bina Pembangunan daerah (Bangda) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Gubernur Oll Dondokambey terlihat begitu menseriusi
keberadaan pulau Bangka, sebagai kepala daerah dan ketua partai PDI Perjuangan
Sulut dan juga pimpinan DPP PDI-P, Dondokambey telah menugaskan anggota
fraksinya melakukan pengawalan terhadap pulau tersebut, namun toh pada akhirnya
keputusan tetap berpulang kepada pemerintah pusat.
“Zonasi so beres,” singkat pernyataan gubernur Olly
Dondokambey.
Sementara itu, geliat Yang Yongjian alias Mr Yang presiden
direktur PT MMP kian getol melakukan gerakan untuk amankan bisnisnya yang
menurut laporannya kepada pimpinan DPRD Sulut beberapa waktu lau telah merugi
sedikitnya Rp1 triliun.
Sikap berani Mr Yang semakin menjadi bahkan berani
mendatangi kantor gedung cengkih menemui pimpinan dewan bahkan sampai pada
pimpinan pansus.
Pertarungan kepentinganpun terjadi antara Mr Yang dan
gubernur Olly Dondokambey, sehingga perebutan pulau Bangka akan jadi penetu
kedua tokoh ini.
Apakah “kesaktian” Mr Yang mampu menjadi pemenang dengan
tetap menjalankan bisnis pertambangannya ataukah kehebatan seorang Olly
Dondokambey yang akan mampu membuktikan janji politiknya, semua akan terjawab
lewat penetapan Peraturan daerah Zonasi dalam waktu dekat ini.(Obe)