Ilustrasi |
MANADO - Kecintaan warga kepada anggota DPRD Sulut begitu besar terbukti dengan diikhlaskannya anggaran kesejahteraan rakyat Sulut di APBD 2017 dialokasikan untuk pengadaan mobil dinas (Mobnas) baru 21 unit dengan total anggaran Rp6,5 Miliar.
Analis politik Pemerintahan Sulut Freddy Ratumbanua mengatakan kebiajakan anggaran yang diambil oleh pemerintah provinsi dan DPRD Sulut semua sudah sesuai dengan aturan, yang jadi persoalan adalah asas manfaat.
"Saat ini warga Sulut lebih cuek dan bahkan tidak mau tahu lagi apa yang dikerjakan, itu terjadi karena warga sudah hilang kepercayaan lagi dan kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik," tegas Ratumbanua.
Ratumbanua memberi penilaian tersebut dengan indikator utama adalah dengan sikap diam dari masyarakat Sulut.
"Kalau dibanding dengan periode sebelumnya, pengawalan kebijakan yang dinilai merugikan pasti akan akan ada gerakan dari masyarakat dan kaum mahasiswa, tapi beberapa tahun terakhir itu sudah tidak terjadi, mungkin mereka lelah," ungkap Ratumbanua.
Sementara itu, terinformasi untuk anggaran Mobnas 21 unit ini mengalami kekurangan anggaran dan mensiasati itu dengan pemotongan anggaran dari pos anggaran gedung baru DPRD Sulut.
Saat dikonfirmasikan kepada kuasa pengguna anggaran sekretariat DPRD Sulut sekertaris dewan Bartolomeus enggan memberikan tanggapan dengan menyerahkan tanggung jawab memberikan konfirmasi tekhnisnya kepada kepala bagian umum Lucky Sondakh.
Namun sampai berita ini diturunkan, belum mendapatkan penjelasan jelas dari kepala bagian umum Lucky Sondakh. Saat dihubungi via phonsel Lucky Sondakh tidak memberikan respon dan terlebih saat ini Lucky Sondakh tengah melakukan tugas luar daerah.(Obe)