Iklan

Danau Tondano Alami Pendangkalan, Dinas Lingkungan Hidup Dituntut Inovasi Baru

February 22, 2017, 18:18 WIB Last Updated 2017-02-22T10:19:43Z



MANADO - Danau Tondano yang menjadi salah satu ikon Minahasa  yang mempunyai peranan penting dalam menunjang kehidupan penduduk Kabupaten Minahasa, Manado dan daerah lainnya yaitu sebagai sumber air minum masyarakat, sumber pembangkit listrik (PLTA) Tanggari dan Tonsea Lama,sumber irigasi, perikanan air tawar dan sektor pariwisata. Sungguh disayangkan, ekosistem danau Tondano keadaannya semakin hari semakin memprihatinkan.

Menyikapi ini, Fanny Legoh sekertaris komisi IV DPRD Sulut dalam rapat dengar pendapat dengan dinas lingkungan hidup pada Rabu (22/2/2017) siang tadi mengharuskan dinas lingkungan hidup punya terobosan dan inovasi selesaikan persoalan tersebut.

"Dari tahun 1960an lalu, kedalaman danau Tondano berkisaran 70 meter namun kemudian mengalami pendangkalan sehingga menjadi 30 meter dan pada tahun terakhir ini lebih memiriskan karena pendangkalan kian cepat bahkan kini tinggal 16 meter," tegas Legoh.

Jika ikon Minahasa ini tidak diseriusi, menurut Legoh nantinya akan bernasib sama dengan danau Limboto.

Untuk diketahui, selain pendangkalan ternyata juga mengalami penyempitan dimanan danau Tondano merupakan danau alami dan terbesar di Sulawesi Utara, memiliki luas sekitar 4616 ha namun, sejak 2009 pada Konferensi Nasional Danau di Bali, Danau Tondano memang sudah dimasukkan ke dalam daftar 15 danau kritis di Indonesia yang diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan akibat terjadinya degradasi lingkungan yang semakin parah.

danau Tondano sebagai aset wilayah yang penting dan strategis tersebut dilaporkan telah mengalami penyempitan secara terus menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1939 luas danau diperkirakan 5.600 ha, dan menjadi 4.800 ha pada tahun 1992.Itu berarti  selama periode tersebut rata-rata penyempitan danau per tahun seluas 15,09 ha.

Dipihak lain data mengenai luas Danau Tondano hasil perhitungan JICA (2001) menyebutkan luas danau 4.638 ha, bahkan Biro Pusat Statistik Minahasa (2002) menyebutkan luas danau tinggal 4.278 ha,  yang berarti selama sembilan tahun  (1992 – 2001) mengalami penyusutan seluas 162 ha atau 18 ha/tahun.

Maka jika diperhitungkan sejak tahun 1939- 2002, Danau tondano telah mengalami pennyempitan sekitar 1322 ha dalam jangka 63 tahun dengan rata- rata penyusutan 20,9 ha/ tahunnya. Maka sejak tahun 2002 sampai tahun 2016 diperkirakan penyusutan danau Tondano adalah 292.6 ha, itu artinya luas danau tondano berada di angka 4.000 ha.(Obe)

Baca Juga

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Danau Tondano Alami Pendangkalan, Dinas Lingkungan Hidup Dituntut Inovasi Baru

Terkini

Iklan