Tim I Pansus LKPJ 2016 Cek Lapangan ke SMA Negeri I Manado. |
MANADO - Komite dan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri I Manado mengakui melakukan pungutan terhadap orang tua siswa disekolah tersebut. Ketua Komite Donald Rumokoy dan Kepsek Alex Tamba mengatakn ini kepada Tim I Panitia Khusus (Pansus) LKPKJ Gubernur tahun 2017, Selasa (11/4/2017).
Alex Tamba dan Donald Rumokoy beralibi pungutan tersebut terpaksa dilakukan guna menutupi kekurangan anggaran sampai turunnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Sampai saat ini dana bos belum ada untuk pelaksanaan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer,Red). Itu sumbangwn komite yang dipungut kepada 2500 siswa. Kami tidak pernah mengancam dan memaksa. Banyak siswa yang bebas dan tidak dipungut sama sekali," ungkap Tamba.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Donald Rumokoy yang menjelaskan pungutan tersebut dilakukan bersifat sukarela.
"Dari jumlah siswa yang ada 2.500 orang dan dipungut biaya Rp75 ribu perbulan yang jika semua memberikan pungutan tersebut bertotal Rp3 Miliar, Namun disaat dana BOS turun maka pungutan tersebut bisa dikembalikan, anggaran tersebut digunakan biayai THL yang tidak dibiayai BOS," ungkap Rumokoy yang juga Mantan Rektor Unsrat Manado.
Namun saat ditanyakan kepada beberapa orang tua siswa, dijelaskan bahwa pungutan yang diberikan bervariatif dari Rp100 Ribu sampai Rp300 Ribu oerbulan,
Tanggapan mengelitik disampaikan oleh Adriana Dondokambey, menurutnya penjelasan pihak komite harus kebih jelas.
"Mungkin ada orang tua siswa yang memberikan bantuan tidak ikhlas, sampai harus bicara diluar," kata Kakak Gubernur Olly Dondokambey.
Sehari sebelum turun lapangan, Secara tegas anggota Pansus Denny Sumolang dan Amir Liputo tegas meminta Sekertaris Provinsi (Sekprov) Edwin Silangen segera memerintahkan Instansi terkait untuk menindak lanjuti laporan yang ada.
"Jika ditemui pelanggaran, Kepseknya segera game over saja jangan mencoreng dunia pendidikan Sulut,"tegas Sumolang dan Liputo.(Obe)