Benny Rhamdani |
MANADO - Senator vokal DPD RI asal Sulut Benny Rhamdani merasa dijadikan korban pembunuhan karakter dengan pembusukan nama baik, upaya pengrusakan kredibilitasnya dilakukan dengan tuduhan penipuan oleh pengusaha Fransisco Tindangen.
Pasalnya, Fransisco Tindangen melaporkan Benny Rhamdani diduga telah melakukan penggelapan dan penipuan berdasarkan laporan polisi (LP) nomor LP/1446/VI/2017/SULUT/RESTA MDO. Tertanggal Senin (12/6), Pukul 13.30 Wita.
Berdasarkan keterangan pelapor kepada pihak kepolisian, terlapor awalnya meminjam uang kepada pelapor dengan alasan akan memberikan proyek, pertama pada 18 Maret 2013 sebesar Rp105.000.000, dan tanggal 12 April 2013 kembali meminjam uang dengan jumlah Rp45.000.000.
“Ramdhani hingga saat ini tidak mengembalikan uang tersebut juga proyek yang dijanjikan tidak ada, saya mengalmi kerugian sekira Rp150.000.000,” ujar pelapor.
Menanggapi itu, Rhamdani tidak akan tinggal diam dirinya akan melapor balik ke Polresta Manado.
"Kapan dan dimana saya menjanjikan proyek dan kenapa baru sekrang saya dilaporkan. Jangan-jangan ada intrik politisasi dan pembunuhan karakater terhadap saya," tegas Rhamdani.
Yang janggal menurut Rhamdani, Ketika saat ini sedang dipercayakan menjadi posisi penting di partai hanura tudingan "kotor" seperti ini bermunculan.
"Jika ingin memperkaya diri, tak perlu menipu sebab peluang korupsi sangat besar dan bukan hanya dengan nilai 40 atau sertus juta seperi yang di tuduhkan itu, peluang korupsi uang rakyat diposisi saya cukup besar tetapi hal itu idak saya lakukan," jelasnya.
Menurut Rhamdani, pelapor ini justru sering mendatanginya meminta "pengasihan" agar dijadikan tim sukses saat pemilihan calon senator lalu.
"Selain itu, 3 periode atau 15 tahun mengabdi sebagai anggota DPRD Sulut tapi saya tidak pernah memiliki kekayaan, bayangkan mobil saja kreditan bahkan sering ditarik, rumahpun saya harus tinggal dirumah dinas, karena semua penghasilan saya salurkan kepada konstituen, untuk apa saya harus menipu,"tandasnya.(Obe)