MANADO - Atasi eceng gondok yang jadi momok bagi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Dinas Pekerjaan Umum Sulut menganggarkan Rp15 Miliar di APBD Perubahan 2017 untuk pengadaan alat basmi eceng gondok khusus danau terbesar kedua di Indonesia.
Wakil Ketua DPRD Sulut Stevanus Vreeke Runtu (SVR) lebih mengambil sikap penghematan dan pentingkan kesejahtraan masyarakat.
"Eceng gondok ini dapat dilakukan dengan efektif dan efisien dengan cara mengerahkan masyarakat dengan anggaran 5 Miliar selain persoalan eceng gondok terselesaikan dan masyarakat merasakan langsung anggaran tersebut," tegas SVR saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Rabu (9/8/2017).
Menurut SVR yang juga Pimpinan Banggar, dengan gerakan Masive dari masyarakat akan jauh bermanfaat daripada melakukan pengadaan mesin.
"Lebih baik dikelola masyarakat daripada pengadaan mesin yang keuntungan rupiah hanya dirasakan segelintir kontraktor," ungkap SVR yang juga ketua DPD Golkar Sulut.
Ditegaskan SVR, selama ini ada pengadaan mesin pembasmi eceng gondok hasil hibah dari pihak PLN Suluttenggo, namun meain tersebut tak bermanfaat.
"Mesin jalan 3 meter sudah mati, harusnya sudah belajar dari situ. Jangan sampai beli mesin bernasib sama, alhasil mubasir lagi," kata SVR.
Penegasan SVR juga didukung oleh anggota Banggar Felly Runtuwene. Dimana menurut Runtuwene dengan memanfaatkan masyarakat justru akan lebih efektif yang diperkirakan tidak akan memakan waktu lebih dari 5 bulan kerja.
"Dalam sehari jika menggunakan tenaga kerja minimal 100 orang warga dengan waktu kerja 4 jam dan biaya kerja 150 ribu per orang, multi play efek dari anggaran pemerintah ini akan dirasakan langsung masyarakat,"tandas Felly Runtuwene yang juga ketua Fraksi Restorasi Nurani Untuk Keadilan.(Obe)