MANADO - Terlalu narsis jika ada Tokoh didaerah ini yang kebetulan memegang tampuk kekuasaan publik kemudian merasa telah melakukan kebijakan yang sama dengan Pak JokoWi.
Terlihat tidak ada Tokoh yang melakukan langkah politik modern seperti Pak JokoWi Dan ini fakta.
Memang tidak perlu sama tapi minimal dengan arah pandang yang relatif sedikit banyak mirip.
Jika diambil satu sampel, maka yang paling "pas" rasanya adalah Dwi Tunggal Sulut OD-SK.
Kedua sosok yang manunggal secara politik ini, walaupun belum genap memimpin setengah periode, rasanya sudah cukup dikenal di-seantero Sulut.
Namun jika jeli melihat fakta sosial dan politik di lapangan, maka nampaknya pengenalan publik tersebut terhadap sosok OD-SK hanya sebatas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut. Tidak lebih dari itu. Tidak sedikit publik yang tidak mengenal OD-SK secarap _personility_ atau kepribadian, hal ini salah satunya dikarenakan OD-SK jarang diberikan ruang atau media untuk "unjuk gigi" dalam arti menunjukan jati dirinya via interaksi dengan publik seluas-luasnya dengan berragam cara interaksi lapangan.
Jika ingin bicara sedikit lebih jauh, khususnya sejumlah kebijakan yang bersifat eksternal, maka tidak cukup banyak masyarakat faham sampai batas minimum tentang yang dikandung maksud dari kebijakan-kebijakan strategis OD-SK, bahkan diinternalpun masih terlihat ada oknum yang terasa gagal paham alias cuma _stel tau ato tau stel_ (maaf, memakai ala Manado).
Ada kejadian menarik belum lama ini yang rasanya bisa dimasukan sebagai ungkapan kendala besar dari OD-SK, yaitu saat dalam suatu kesempatan berpidato, Gubernur Dondokombey mengangkat masalah *Dendam Kekuasaan dan Dendam Kemiskinan* dihadapan sejumlah "Barisan internal pendukungnya".
Ungkapan sindirin keras ala OD selaku seorang Gubernur ini banyak membuat orang tersenyum simpul, bahkan ada kalangan yang menginterpretasikan ungkapan OD dengan makna khusus, banyak yang _mangkage_ alias tidak siap mental saat OD-SK yang merupakan "jagoan" yang didukung akhirnya duduk disinggasana kekuasaan.
Pertanyaan besarnya, apa yang akan dilakukan OD-SK terkait Dua Dendam itu.? Ini menjadi "Pekerjaan Rumah" yang besar, khususnya dalam hal mencari sosok-sosok _super human_ yang benar-benar tulus "memberi diri" untuk membantu OD-SK, tanpa "azas manfaat" h
_hidden agenda_ kepentingan pribadi oknum.
*Selamat Hari Jadi Sulawesi Utara*
Salam Kasih, Taufik Manuel Tumbelaka (Pengamat Politik/Pemerintahan Sulut)