MINAHASA - Pria merupakan pemimpin yang birokrasi sedangkan perempuan pemimpin yang lebih kolaboratif dan relasional.
Alfred Adler seorang psikolog ternama menjelaskan masuki jaman modern sekarang ini yaitu era tanpa otot dirasakan dibutuhkannya sosok kepemimpinan yang lebih lunak.
Perempuan dirasa lebih mempunyai Karakteristik feminim yaitu di definisikan sebagai sifat anti kekerasan, menyayangi, mampu menjadi pendengar yang baik, perhatian, peka dalam menaggapi masalah, kreatif
Beberapa kalangan masyarkat menyatakan
tiga kelebihan wanita dalam politik pemerintahan, pertama perempuan lebih sensitif perasaannya, kelebihan ini bermanfaat ketika menjadi kepala daerah.
Kelebihan kedua menurut adalah lebih bertanggungjawab dalam menyelesaikan setiap masalah maupun aspirasi yang disampaikan masyarakat.
Sementara kelebihan lainnya yakni perempuan biasanya lebih rajin sehingga bisa diandalkan dalam pencapaian target kinerja.
Sementara itu, dari hasil polling dan survey yang dilakukan Forum Solidaritas Pemuda Minahasa (FSPM) periode Juni hingga Agustus, Warga Minahasa menginginkan Perempuan diberi kesempatan pimpin Minahasa.
Lexi Lolowang Kordinator FSPM menegaskan, survey dilakukan pada 10 Kecamatan di Minahasa yang melibatkan sekitar 50 mahasiswa, dengan jumlah responden 1100
masyarakat.
Hasilnya, mereka menginginkan kaum perempuan menjadi pimpinan di Minahasa. "85 persen menginginkan bupati perempuan 15 persennya wakil bupati, " ujar Kalesaran.
Dari hasil polling tersebut dia membeber sejumlah alasan para responden, dimana rata-rata mengatakan semenjak Minahasa berdiri tak pernah satupun perempuan diberi kesempatan memimpin baik sebagai bupati ataupun wakil, yang hasilnya bisa dilihat sampai saat ini dimana pembangunan di semua bidang tak berjalan maksimal.
Sentuhan perempuan jika diberi kesempatan memimpin tambah Kalesaran, dianggap warga bisa merubah wajah Minahasa.
"Kemajuan Tomohon, Minsel, Minut bahkan Mitra yang sempat dipimpin perempuan jadi acuan warga Minahasa saat ini, nah mereka berpikir saatnya Minahasa berubah," sebut Kalesaran.
Sementara itu dari data yang diperoleh, saat ini ada beberapa perempuan yang disebut-sebut akan maju di Pilkada Minahasa, Youla Lariwa Mantik (YLM) dan Meyta Gerungan-Wala. Hanya saja yang sudah menyatakan siap maju sebagai Bupati baru Youla Lariwa Mantik, sedangkan Wala hanya digadang-gadang sebagai Wakil Bupati.
"Kalau kami menginginkan perempuannya harus papan satu, siapapun dia yang akang diusung asal perempuan akan kami dukung, tak peduli dari partai mana dan dari kecamatan apa, pasti akan kami dukung. So lalah torang dukung-dukung ini calon laki-laki nyanda butul samua, serta so jadi lupa samua," ujar Maxi Kentjem dan Jufri Moningka, warga Sonder dan Tondano yang dihubungi terpisah.
Disisi lain, YLM yang dihubungi via seluler kian optimis untuk maju di pilkada Minahasa. "Saya datang untuk mengabdi bukan mencari keuntungan, komitmen saya dari awal hanya satu ingin membuat Minahasa maju dan sejahterah," tandasnya.(Redaksi)