ADM bersama Tetty Paruntu dan Tim 10 beberapa waktu lalu. |
MANADO - Tanpa diduga, Aditya Moha kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK di Jakarta, Jumat (6/10/2017) malam. OTT KPK diduga terkait kasus suap kepada hakim untuk penanganan kasus.
Nama ADM selain anggota DPR dari dapil Sulut utusan partai Golkar juga dipercayakan sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Golkar Sulut.
Golkar Sulut sendiri beberapa waktu terakhir mengalami guncangan. Dimana kepemimpinan Ketua DPD Golkar Sulut dibawah kepemimpinan Stefanus Vreeke Runtu (SVR) berulangkali "diganggu" isu penggulingan dibawah kepemimpinan C.E Paruntu atau akrab dipanggil Tetty Paruntu dengan andalkan tim 10.
Setelah berulangkali "dicungkel", SVR akhirnya jatuh melalui SK Plt DPP kepada Hamka Kadi yang tak lain semua "mainan" politik tersebut tak lepas dari tokoh sentral Aditya Moha yang jadi ujung tombak Tetty Paruntu.
Bahkan, dari berbagai gerakan ADM ternyata juga berhasil mengeluarkan Surat Rekomendasi DPP pembatalan produk SK SVR terhadap SK DPD Golkar yang melakukan Plt terhadap DPD 2 untuk 4 Kabupaten/Kota.
Dan jika saja ADM tak sempat kena OTT KPK, ADM mungkin dapat merubah SK DPP terhadap dukungan Golkar untuk pasangan Ivan Sarundajang (Ivansa) - Careig Nachel Runtu (CNR) dengan James Arthur Kojongian (JAK) - CNR.
Kini ambisi "Kudeta" Tetty Paruntu terhadap SVR akan menemui terjang dalam karena kehilangan tokoh sentralnya, sementara waktu Plt Hamka Kadi hanya 3 bulan sejak SK DPP dikelaurkan untuk menggelar Musdalub pilih ketua baru.
Dengan runutan perubahan konstalasi diatas, Golkar Sulut nampaknya akan kembali ketangan SVR.(Obe)