MANADO - Pengurus Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) datangi DPRD Sulut meminta penjelasan pernyataan salah satu anggota dewan terkait dugaan adanya doktrin pada anak-anak di Desa Maen untuk tidak sekolah dan tidak perlu belajar karena semua itu tidak ada gunanya.
Kedatangan para pengurus MPTT-I Minut diterima Ketua Komisi I DPRD Sulut Fersinand Mewengkang, Selasa (13/2/2018).
Pembina MPTT-I Minut, Sarjan Maramis meminta agar Komisi I menjadwalkan pertemuan mereka dengan Netty Pantouw terkait pernyataan Pantouw dalam kegiatan paripurna, Senin (12/2/2018) kemarin.
"Setahu kami sampai saat ini, ajaran yang disampaikan Netty Pantouw tidak pernah ada, baik di desa Maen kecamatan likupang timur maupun desa Munte Kecamatan Likupang Barat, kami minta agar Komisi I jadwalkan pertemukan dengan Netty Pantouw," ujar Sarjan.
Menanggapi ini, Ferdinand Mewengkang selaku ketua Komisi I menyatakan siap mempertemukan MPPTT-I Minut dengan Netty Pantouw dalam agenda resmi.
"Silahkan membuat surat resmi ditujukan kepada Ketua DPRD Sulut dan nanti akan diagendakan secara resmi," ungkap Mewengkang.
Berikut VIDEO Penyampaian Aspirasi MPTT-I Minut yang diterima ketua komisi I DPRD Sulut,Ferdinand Mewengkang :