MANADO - Polres Manado boleh berbangga diri atas kinerja yang berlangsung sepanjang tahun 2017 lalu. Gubernur Olly Dondokambey memberikan apresiasi karena dinilai mampu menekan angka kriminal akibat minuman keras.
Dalam paripurna Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Tahun Anggaran 2017 di DPRD Sulut, Jumat (6/4/2018), Olly Dondokambey mengatakan dengan program sapu jagad yang dijalankan Polres Manado sukses.
"Tentunya dengan perintah Kapolda, Polres Manado meminimalisir angka kriminal. Namun efeknya, jumlah tahanan dalam penjara bertambah dan katanya tidak memadai lagi. Untuk pembuatan penjara baru, serahkan kepada kami untuk memikirkannya," tegas Dondokambey.
Untuk diketahui, untuk Sulut sendiri sepanjang tahun 2017 lalu, sebanyak 9680 kasus kriminal hingga Nopember 2017, berhasil diselesaikan Polda Sulut sebanyak 7319 kasus. Dibanding tahun 2016 lalu, jumlah tindak pidana sebanyak 11.004 kasus dan berhasil diselesaikan 9289 kasus.
“Terjadi pengurangan sebanyak 12 persen atau mengalami penurunan 1324 kasus . Kasus-kasus krminali tersebut meliputi minuman keras, aniaya berat, KDRT, pencurian dengan pemberatan, pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian tarkam, dan curas,” papar Kapolda Irjen Drs Bambang Waskito alhir tahun lalu.
Polda Sulut maksimal memberantasan narkoba. Kejahatan narkoba yang diungkap tahun 2017 sebanyak 208 perkara mengalami kenaikan dari 116 perkara tahun 2016.
Barang bukti yang berhasil diamankan, yaitu narkotika jenis ganja 359,81 gram, sabu 128,621 gram, tembakau gorilla 40,98 gram, suboxson 10 butir, psikotoprika jenis alprazolam 93,5 butir, dan xanax 78 butir, obat keras 89.596, obat bebas terbatas 1.170, obat bebas 1.950 dan bahan berbahaya cap tikus 10.025 liter, serta minol berbagai merk 4.792 botol, serta kosmetik 470 merk.
“Untuk membantu tugas-tugas kepolisian, keterlibatan masyarakat untuk turut aktif menjaga situasi kamtibmas selama tahun 2017 sudah cukup maksimal. Dan kami menghimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman aksi teroris yang hingga kini masih nyata dan terus menjadi memengancam,” ujar Irjen Bambang Waskito.(Obe)