MINAHASA,Redaksisatu.Com - Harga komoditi cengkih menurun, Jalan Kases Perkebunan sampai nasib petani cap tikus disuarakan warga desa Atep Satu dan Atep Dua Kecamatan Langowan Selatan kepada Wakil Ketua DPRD Sulut lakukan Serap Aspirasi ke daerah pemilihan atau reses I tahun 2018, Sabtu (5/4/2018).
Seperti halnya yang diungkapkan Hukum Tua Desa Atep Satu Donald Malingkonor dan Pendeta Herling Mangkey Mth, akses jalan perkebunan desa tersebut memiriskan dan perlu uluran tangan dan perhatian pemerintah daerah.
Pdt Herling Mangkey Mth bahkan sempat meminta agar Wenny Lummentut sebagai wakil rakyat Minahasa-Tomohon juga memberikan solusi terhadap nasib petani cap tikus.
"Petani cap tikus yang memanfaatkan hasil olahan pohon enau sekiranya dapat dicarikan solusi sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan taraf ekonomi keluarga,"katanya.
Selain itu, beberapa warga juga meminta adanya langkah politik mempengaruhi pasar lokal bagi petani cengkih yang harga jual menurun.
Menanggapi ini, Wenny Lumentut memberikan beberapa solusi dan penjelasan akan sikap pemerintah provinsi dibawah kepemimpinan Olly Dondokambey - Steven Kandouw.
"Untuk Cap Tikus, telah ada terobosan ekonomi untuk pemanfaatan dan pangsa pasar keluar negeri yang diharapkan mampu menjadi ikon pendapatan ekonomi. Saat ini pengurusan ijin sedang dilakukan untuk legalitasnya," tegas Lumentut yang juga calon anggota DPR RI tahun 2019 nanti.
Sementara itu, untuk harga Cengkih menurut Lumentut, dirinya sudah melakukan beberapa upaya dengan memanfaatkan jaringan yang ada.
"Untuk mempengaruhi pasar nasional, harga cengkih Sulut berada diatas harga pasar. Jika diluar Sulut harga jualnya hanya Rp90 ribu per kilonya,maka Sulut harganya Rp100 ribu per kilo dan itu sudah berlangsung beberapa tahun terakhir," tegas ketua DPD Gerindra Sulut ini.(Obe)