Iklan

Manajemen Transparansi Sistim Online RSUP Prof Kandou Layak Jadi Percontohan

July 11, 2018, 21:23 WIB Last Updated 2018-07-11T13:23:01Z
Dirut RSUP Prof Kandou,dr. Maxi R. Rondunuwu, DHSM, MARS


MANADO - RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Malalayang dipimpin dr. Maxi R. Rondunuwu, DHSM, MARS, sejak 30 September 2013 silam telah perubahan signifikan pada pelayanan rumah sakit dan manajemen adminsitrasinya.

Warna baru dalam sistem manajemen rumah sakit yang sebelumnya banyak menuai keluhan ini, langsung berbuah nyata dengan berhasil membukukan pendapatan Rp 91 miliar di tahun 2013.

"Kata orang-orang, saya memimpin dengan tangan besi. Tapi saya bilang, saya hanya bekerja untuk menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat Sulut dan RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Semua harus ikut dalam misi mulia ini. Yang tidak mau, pasti dengan sendirinya tereliminasi," ujar Rondonuwu saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/07/2018) sore.


Laporan Aktivitas RSUP Kandouw terlapor secara online

Rondonuwu yang senang berkebun ini memperlihatkan sistem manajemen berbasis online yang di miliki RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.

"Di Sulut, hanya RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yang menggunakan sistem manajemen online. Ini mempermudah kerja saya dan semua staf rumah sakit. Ada SIRS, yaitu Sistem Informasi Rumah Sakit yang di dalamnya ada SIRANAP, yaitu Sistem Informasi Rawat Inap. Siapa saja bisa melihat ketersediaan kamar melalui sistem ini. Sistem ini juga terkoneksi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI). Jadi ngga bisa berbohong dan bermain-main untuk ketersediaan kamar disini," jelas Rondonuwu.

Tak hanya itu, sistem manajemen online yang saya terapkan membuat staf pun bisa melihat dan menghitung langsung remunerasi yang diperolehnya, tambah Rondonuwu.

"Kami memiliki Lab. Remunerasi. Ada juga sistem e-budgeting dan e-SDM," jelasnya.

Rondunuwu juga sempat bercerita kisah awal kepemimpinannya.

"Sebelum menjabat Direktur Utama, saya pernah menjabat direktur keuangan, jadi saya tau kebocoran-kebocoran yang terjadi disini. Jadi waktu saya menjabat Dirut, saya perbaiki dengan mengajak semuanya bekerja lebih baik lagi. Yang pertama saya benahi sistem perhitungan remunerasi yang membuat dokter dan staf lebih sejahtera. Perubahan ini membuat semua dokter dan staf berpikir dua kali untuk tidak bekerja maksimal menangani pasien," jelas Rondonuwu lagi seraya mengungkapkan pendapatan rumah sakit di tahun 2017 mencapai Rp 460 miliar.

Tak hanya kesejahteraan dokter dan staf, Rondonuwu juga berhasil meningkatkan status akreditasi RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dari B menjadi A secara Nasional.

Mendapat akreditasi A secara Nasional tak membuat Rondonuwu berhenti. Bulan Juni kemarin, rumah sakit kebanggaan masyarakat Sulut ini mendapat penilaian dari Joint Commission International (JCI) untuk terakreditasi Internasional.

"Selain mutu pelayanan, sistem manajemen yang saya beberkan di awal tadi merupakan salah satu syarat untuk terakreditasi Internasional dan hasilnya sudah ada dan dalam waktu dekat ini akan diserahkan secara resmi ke kami. Hasilnya sangat baik dan RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado akan menjadi rumah sakit yang terakreditasi Internasional," jelas Rondonuwu.

Menurut Rondonuwu, prestasi yang diraih saat ini tak lepas dari dukungan seluruh dokter dan staf rumah sakit.

"Dukungan Kementerian Kesehatan RI, langsung dari Ibu Menteri juga sangat memberikan support. Pemprov Sulut dibawah kepemimpinan Gubernur pak Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur pak Steven Kandouw juga memberikan dukungan yang luar biasa. Saya sebagai Dirut hanya menjalankan tugas dan bekerja dengan baik untuk menghasilkan yang terbaik. Saya sudah lima tahun disini, dalam waktu dekat akan meninggalkan posisi ini, semoga yang melanjutkan bisa berbuat lebih baik lagi," tandasnya.(#/Obe)

Baca Juga

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Manajemen Transparansi Sistim Online RSUP Prof Kandou Layak Jadi Percontohan

Terkini

Iklan