MANADO - Menanggapi pernyataan Petinggi Partai Nasional Demokrat (NASDEM) Sulut Felly Runtuwene merasa geli dengan Caleg yang menggunakan modus pencitraan dengan APBD.
Ditanggapi sesama anggota DPRD Sulut, Dicky Makagansa sebagai pemikiran yang gagal paham.
"Menurut saya kalau ada teman sesama anggota dewan yg mengatakan bahwa APBD Sulut itu dijadikan ajang pencitraan oleh beberapa anggota Deprov Sulut, menurut saya ini menjadi sangat lucu dan agak aneh jikalau yang mengatakan itu adalah anggota DPRD itu sendiri karena toh APBD ini lahir juga dari aspirasi masyarakat di lapangan yang anggota DPRD dapatkan di dapil masing-masing dan sudah sewajarnya sebagai tanggungjawab moral anggota DPRD untuk bersama-sama mensosialisasikan ataupun lansung mengawal penyerahan program-program yang ada tertata di APBD sulut ini agar warga masyarakat tahu mana anggota DPRD yang memang benar-benar paham tupoksi dan yg bisa memperjuangkan aspirasi-aspirasi ketika turun mendengar apa yang menjadi keinginan dari masyarakat yang memilih mereka," tegas Putra Kepulauan ini, saat dihubungi via WhatsApp,Rabu (10/10/2018).
Ditegaskan Makagansa, pendapat soal memanfaatkan APBD untuk pencitraan adalah pemikiran yang gagal pemahaman.
"Jadi sekali lagi menurut saya jikalau ada anggota dewan yang mengatakan sosialisasi dan penyerahan-penyerahan program APBD yang tersebar di sulut ini adalah ajang pencitraan dari anggota dewan menurut saya mungkin beliau gagal paham ," Tegasnya.
Lebih lanjut Makagansa mengatakan pemikiran gagal paham tersebut diduga karena minimnya koordinasi dengan mitra kerja.
"Mungkin juga beliau kurang berkordinasi dgn mitra-mitra kerja karena mungkin jarang hadir atau mungkin terlalu sibuk menilai kinerja sesama anggota sehingga program-program apa yang turun di dapil belum sempat termonitor oleh beliau sehingga lahirlah penilaian-penilain yang negatif seperti itu," Tandasnya.(Obe)