TOMOHON - Pedagang pasar Beriman Kota Tomohon mengeluhkan tak strategisnya lokasi pasar yang terasa penurunan pembeli.
Ini salah satu keluhan pedagang yang diutarakan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Wenny Lumentut saat blusukan ke Pasar Beriman Tomohon, Sabtu (1/2/2020) siang.
Selain itu, Pedagang juga mengeluhkan penempatan pedagang yang dirasa pilih kasih serta melakukan pembatasan tempat barang dagangan dengan sekat antara pedagang.
Wenny Lumentut mengatakan pasar tersebut sudah dikenal dimata internasional sebagai pasar ekstrim dan perlu mendapat perhatian khusus yang dapat ditingkatkan untuk menjadi pasar pariwisata.
Salah satu lokasi yang mendapatkan perhatian dari mantan Wakil Ketua DPRD Sulut ini, yakni lapak penjualan ikan laut.
Di mana, bangunan khusus penjualan ikan tersebut merupakan bangunan baru dan baru ditempati oleh para pedagang.
Di lokasi tersebut, Lumentut mendapatkan banyak keluhan dari para pedagang.
"Mereka mengeluhkan soal lokasi penjualan yang sangat tidak strategis, gedungnya tertutup dan yang diuntungkan hanyalah pedagang yang berada di bagian depan," kata Lumentut yang berasal dari daerah pemilihan Minahasa - Tomohon.
Menurut dia, para pedagang menginginkan agar mendapatkan kesempatan yang sama dengan sesama pedagang lainnya.
"Mereka meminta agar gedung tidak tertutup dan memang seharusnya, karena ini pasar umum, gedungnya harus terbuka. Akses harus dari segala lini. Jangan ada yang ditutup. Ini bukan supermarket," tuturnya.
Ini salah satu keluhan pedagang yang diutarakan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Wenny Lumentut saat blusukan ke Pasar Beriman Tomohon, Sabtu (1/2/2020) siang.
Selain itu, Pedagang juga mengeluhkan penempatan pedagang yang dirasa pilih kasih serta melakukan pembatasan tempat barang dagangan dengan sekat antara pedagang.
Wenny Lumentut mengatakan pasar tersebut sudah dikenal dimata internasional sebagai pasar ekstrim dan perlu mendapat perhatian khusus yang dapat ditingkatkan untuk menjadi pasar pariwisata.
Salah satu lokasi yang mendapatkan perhatian dari mantan Wakil Ketua DPRD Sulut ini, yakni lapak penjualan ikan laut.
Di mana, bangunan khusus penjualan ikan tersebut merupakan bangunan baru dan baru ditempati oleh para pedagang.
Di lokasi tersebut, Lumentut mendapatkan banyak keluhan dari para pedagang.
"Mereka mengeluhkan soal lokasi penjualan yang sangat tidak strategis, gedungnya tertutup dan yang diuntungkan hanyalah pedagang yang berada di bagian depan," kata Lumentut yang berasal dari daerah pemilihan Minahasa - Tomohon.
Menurut dia, para pedagang menginginkan agar mendapatkan kesempatan yang sama dengan sesama pedagang lainnya.
"Mereka meminta agar gedung tidak tertutup dan memang seharusnya, karena ini pasar umum, gedungnya harus terbuka. Akses harus dari segala lini. Jangan ada yang ditutup. Ini bukan supermarket," tuturnya.
Lumentut menegaskan perlu penataan kembali, jangan tergeser oleh pasar Moderen.
"Pasar merupakan tempat pertemuan antara produsen dan konsumen, dengan adanya sekat-sekat seperti ini sama saja membatasi interaksi antara pembeli dan pedagang," lugasnya.
Wenny Lumentut mengingatkan, pasar tradisional merupakan salah satu pendongkrak perekonomian kalangan menengah ke bawah, dan itu jelas memberikan efek yang baik bagi perputaran ekonomi di daerah," kata Wenny.
Menurutnya, ada lima poin penting yang harus dikembangkan, yaitu daya tarik, akses masuk, harga barang, ketersediaan barang, aktifitas dan pelayanan.(Obe)