MANADO - Dinas Tenaga Kerja Sulut merilis data hingga tanggal 17 April 2020 tercatat 316 perusahaan di Sulut mengalami dampak yang sangat besar.
Sektor bisnis bidang pariwisata yang paling terpukul.
Ini disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja Sulut, Erny Tumundo saat rapat pembahasan bersama Pansus LKPJ, Rabu (22/04) di Kantor DPRD Sulut.
“Dari 316 perusaah tersebut, 2600 orang terpaksa dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan 3.190 yang dirumahkan. Sedangkan yang terdampak di sektor informal dan yang terbanyak juga yang masuk di sektorin informal pariwisata sebanyak 15.954 orang," tegasnya.
Lanjutnya, Pihak Disnaker masih terus mendata dan kemungkinan akan bertambah lagi.
Kartu Pra Kerja kini menjadi solusi atasi masalah tersebut.
“Jadi strategi pemerintah ada berbagai program seperti Kartu Pra Kerja. Sulut mendapat kuota sebanyak 49.600 kartu pra kerja. Saat ini baru sedikit yang mendaftar. Kemudian ada juga program pemagangan dalam negeri,” lugasnya.
Sedangkan angka pengangguran, Tumundo didampingi Kabid Pengawasan ketenagakerjaan, Sandy Kaunang mengatakan mengalami penurunan drastis disaat kepemimpinan ODSK.
“Angka pengangguran tahun 2016 9,03 persen sedangkan tahun 2019 silam 6,25 persen. Turun signifikan,” tandasnya.(Obe)