Komisioner Bawaslu Franny Sengke |
MINSEL - Beberapa waktu lalu sebanyak 228 panitia ad hoc dari Bawaslu Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang tersebar di kecamatan, desa dan kelurahan menjalani rapid tes sebagai protokol kesehatan mencegah penyebaran covid-19.
Dari ratusan panitia yang menjalani tes cepat ada enam orang yang kemudian hasilnya reaktif.
Komisioner Bawaslu Minsel Franny Sengkey baru-baru ini mengatakan sudah mengetahui ada sejumlah personil panwas yang hasil tes rapidnya reaktif.
“Di Bawaslu sendiri ada enam yang reaktif tersebar di beberapa Kecamatan. Seperti Kecamatan Maesaan, Sinonsayang, Modoinding dan Suluun Tareran," kata dia.
Terhadap enam personil pengawas pemilu tersebut, Bawaslu mengambil sikap dinonaktifkan sementara. Ditlatakan Franny Sengkey untuk tugas-tugas pengawasan akan diambil alih oleh rekan-rekan yang lain sampai hasilnya baik .
Rapid tes gersebut merupakan protokol covid-19 dalam rangka menghadapi tahapan verifikasi faktual (verfak) virtual dukungan calon perseorangan.
Penerapan protokol covid-19 bagi pengawas pemilu merupakan bagian dari upaya memutus matai rantai penyebaran virus corona.
“Sebelum petugas turun ke lapangan untuk mengawasi proses verfak kita sudah lebih dulu memastikan mereka sehat, dan tidak ada dugaan covid melalui serangkaian rapid test, ” kata Frany Sengkey.
.
Sebagai penyelenggara pilkada tentu punya perasaan waswas. Apalagi tahapan verfak merupakan fase krusial, karena harus secara door to door berhadapan dengan masyarakat banyak.(*Sten)