Penyerahan Hadiah lomba bacerita bahasa Tondano
Minahasa- Untuk melestarikan budaya bahasa tondano, Polres Minahasa Kerjasama SMANTO.170.1 Tondano melaksanakan lomba ” Bacerita Bahasa Tondano” yang dilaksanakan di Aula Tansatrisna Polres Minahasa pada Senin (20/12/2021).
Adapun dalam acara lomba bacerita bahasa tondano dipandu oleh tiga orang host yaitu Hence Karamoy, Sintya Boyoh dan Alfonda Suoth, tampil sebagai pemenang Annely Supit dari Watume berhak mendapatkan uang tunai Rp. 2.000.000, Juara 2 Ronny Pelengkahu dari Tandengan hadiah Rp. 1.500.000 dan Vivi Wakary dari Tandengan dengan hadiah Rp. 1.000.000. Para pemenang dan 10 Finalis serta dewan juri juga mendapatkan hadiah bingkisan dari sponsor pendukung FITUNO dan MARCKS.
Giat acara tersebut, dibuka secara resmi oleh Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa SIK, dan menyampaikan dalam sambutannya puji syukur atas keberadaan radio dan televisi bhayangkara humas polres Minahasa yang boleh mendapat perhatian dari masyarakat lewat berbagai programnya hingga alumni SMANTO 170 .1 Tondano melalui ketua umumnya Bapak Irjen Pol . (Purn) Drs. Carlo Brix Tewu mengajak radio TV Humas Polres Minahasa untuk bekerjasama merancang suatu program lomba berbahasa tondano.
"Saat kegiatan ini disampaikan kepada saya selaku Kapolres Minahasa oleh tim Humas Polres Minahasa saya segera perintahkan menyiapkan kegiatan ini dengan serius dan dilaksanakan secara profesional, dan terima kasih kepada Bapak Irjen Pol.(Purn) Drs. Carlo Brix Tewu, Tim Juri, awak media dan humas Polres Minahasa serta alumni SMANTO 170.1 Tondano yang boleh bekerjasama untuk suksesnya kegiatan ini. Kiranya kegiatan ini dapat memberikan manfaat untuk melestarikan budaya bahasa daerah” Tutup Kapolres.
Diketahui lomba bacerita bahasa tondano babak Finalnya dirancang khusus dan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia melalui medsos Facebook humas polres minahasa yang di tonton lebih dari 1.500 viewer dan dibagikan hingga hampir di 100 group.
Sayang kegiatan yang mendunia ini justru tidak mendapat respons dari pemerintah daerah Minahasa. Kurang peduli akan kelestarian budaya sangat terlihat. Dari undangan yang dibagikan kepada Bupati, Forkopimda, dan pimpinan dewan hanya dikirim perwakilan bahkan ada yg tidak merespons. "Sangat disayangkan Bupati hanya mewakilkan kadis pendidikan itupun diwakilkan lagi kepada kabid paud, apa hubungannya budaya dgn anak anak paud, dinas kebudayaan diwakili Kabid, yang lain malah tidak mengutus, tidak menggubris undangan kami yang ditanda tangani Kapolres dan panitia para wartawan, inikah yg namanya mitra ? "ujar Hence Karamoy Ketua panitia yang diiyakan rekan rekan jurnalis lainnya.
Hadir pada kegiatan yang sukses ini, mewakili pemerintah Kabupaten Minahasa Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Paud Faitria F. Sumuan M.Pd, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan Youlanda Kawatu S.S, Kabag Sumda Kompol Sammy Pandelaki, Kasi Humas IPTU Johan Rantung, Ketua Awam Jefry Uno, Kepala Sekolah SMA N 1 Tondano Dra Jeine Vely Nelwan serta para peserta lomba bacerita bahasa Tondano.(Hence Karamoy)